- Theory dasar penyolderan
a. Definisi Penyolderan.
Penyolderan didefinisikan sebagai penggabungan dua buah logam dengan menggunakan pemanasan material solder, sehingga soldernya mencair dan formasi campuran solder dan metal tersebut menyatu.
Hasil penyolderan dikatakan bagus apabila mengandung konduktivitas elektrik yang cukup, penyambungan yang kuat dan mempunyai tingkat kestabilan yang tinggi. Secara visual, bisa dikategorikan kedalam 4 point yaitu sbb :
- Solder menutup seluruh permukaan sambungan logam dan menunjukkan trail off pada beberapa bagian.
- Permukaan solder mulus dan mengkilap
- Cukup ketebalan solder tidak kurang dan tidak lebih. Jika terlalu tebal, defective solder tidak bisa terlihat.
- Tidak ada crack dan tidak ada pin hole ( lubang )
Gb1.
Penyolderan dan hasil yang bagus
b. Tiga unsur penyolderan
Dipandang dari prosess nya, penyolderan mempunyai 2 unsur pendukung yaitu
- Cleaning ( pembersihan )
- Heating ( pemanasan ) dan Soldering ( Penyolderan )
Cleaning ( pembersihan )
Agar solder yang mencair bisa menyatu dengan logam, solder dan permukaan logam harus bersih. Karena permukaan logam dibungkus oleh unsure kotor dan unsure organic, maka pembersihan logam dilakukan dengan 2 cara :
- Methoda mekanik
Yaitu menggunakan kertas gosok ( sand paper ) bertujuan menghilangkan unsure pengoksidasi di lapisan permukaan
- Methoda kimia
Dengan flux untuk menyingkirkan lapisan pengoksidasi dan menggunakan solven organic ( Alcohol, dsb )untuk menyingkirkan pengotoran organic.
Gb2.
Pembersihan permukaan logam
Heating ( Pemanasan ) dan penyolderan
Bila dipandang secara umum, solder yang dipakai Pb Free biasanya terdiri dari unsure Sn-Cu. Solder akan mencair diatas permukaan logam, selanjutnya Sn akan mendiffusi untuk membentuk layer campuran sebagai suatu ikatan. Layer campuran yang mempengaruhi kekuatan ikatan solder dan metal tergantung pada temperaturnya. Gb.3 memperlihatkan besarnya kekuatan ikatan terhadap pengaruh temperature.
Bisa dilihat bahwa pada temperature 250 oC, kekuatan ikatan nya akan maksimum. Karena itu untuk hasil yang memuaskan, dipakai temperatur 250oC pada solder Cu3Sn dan Cu6Sn.
Pada suhu yang melebihi 250oC, terlihat kekuatan ikatan yang menurun dan lebih brittle ( ”keriting” ). Untuk memperoleh kekuatan ikatan yang optimum, temperatur yang digunakan mengikuti rumus sbb :
Tmin = melting temperature + 40 oC
Tmax = melting temperature + 50 oC
Gb3.
Grafik Temperature pemanasan terhadap kekuatan ikatan solder
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan masukkan komentar anda: