BASIC QUALITY CONTROL
(
D A S A R P E N G E N D A L I A
N M U T U )
PENDAHULUAN
Akhir-akhir
ini penjual sayur-sayuran dan buah-buahan yang sangat sukses tampil
di layar televisi. Sampai 10 tahun yang lalu dia selalu menjual jeruk-jeruknya
di pasar, tapi tiba-tiba jeruk-jeruk yang enak tersebut menghilang. Dia
memutuskan untuk mencoba menemukan masalahnya.
Dia menemukan bahwa setiap petani membawa jeruk-jeruknya
pada perserikatan petani, sehingga semua jeruk-jeruk tersebut dibagi menjadi 36
golongan - - 6 ukuran ( SSS, SS, S, M, L, LL ) dan 6 tingkat mutu dari bentuk
dan penampilannya. Tapi “ faktor kualitas “ yang paling penting untuk jeruk-jeruk adalah
rasa. Ternyata
pada perserikatan petani tidak terdapat pengujian atau klasifikasi rasa.
Setelah
penyelidikan, penjual tersebut memulai pembelian langsung dari
petani-petani. Baru-baru ini, dia mulai pergi ke perkebunan dan bahkan
merapikan pohon-pohon itu sendiri untuk memperbaiki kualitas dari rasa jeruk.
Penjual
sayur-sayuran dan buah-buahan ini belum pernah belajar QC atau TQC, tapi dia
berprinsip, yang utama adalah pelanggan,
menyelidiki penyebab dari masalah dan merubah metodenya untuk meningkatkan
kualitas dari produknya. Hal ini merupakan ide yang paling penting dalam
kontrol kualitas.
QC adalah dasar pengertian bisnis yang baik.
|
1. UTAMAKAN PELANGGAN
“ Enak rasanya bagi saya “
Ada seorang pemilik toko kue sudah
berumur di atas 60 tahun. Dia mencicipi kue dan mengatur bumbunya sampai dia
memperoleh rasa yang terbaik. Kebanyakan dari pelanggan-pelanggan toko adalah
remaja berusia 15 sampai 20 thn. Bagaimanakah seorang tua dapat mengetahui
selera orang muda ?
Banyak
perusahaan menerapkan kebijaksanaan “ mengutamakan pelanggan “ tapi beberapa
perusahaan mempergunakan kebijakan tersebut hanya untuk pelanggan terakhir (seseorang yang membeli produk atau jasa
terakhir). Dalam QC kita memperlakukan orang yang menerima hasil dari pekerjaan
kita sebagai pelanggan-pelanggan kita. Kadang-kadang dikatakan juga “
Proses berikutnya adalah pelanggan kita “, tapi “ proses “ di sini bukan
berarti proses pada manufaktur / assembly.
Dibawah
ini terdapat beberapa contoh :
Pekerjaan |
Pelanggan |
Guru
|
Murid
|
Operator
Telepon
|
Pengguna
Telepon
|
Perhitungan
Gaji
|
Semua Karyawan
|
Pencuci Sayur
|
Juru Masak dan
Pembeli
|
Untuk memuaskan para pelanggan, kita harus mengetahui
apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan. Komunikasi yang baik dengan “
proses “ berikutnya adalah hal yang sangat penting. Tentu saja, “ proses “ sebelum
proses anda, juga akan berkomunikasi dengan anda karena anda adalah pelanggan
bagi proses sebelumnya.
Untuk memuaskan pelanggan-pelanggan, kita harus
bertanggung jawab untuk pekerjaan kita sendiri dan menjamin kualitasnya.
Seorang Profesor QC yang terkenal sedang mencoba
menurunkan kerusakan jumlah plat baja pada sebuah pabrik lalu ia mengadakan
percakapan dengan seorang Kepala proses.
Profesor : Mengapa
anda tidak mengundang pekerja dari proses berikutnya dan sebelumnya untuk
membantu anda menyelidiki masalah ini ?
Kepala Proses : Profesor ! Apakah maksud anda kita harus
mengundang musuh ke dalam tempat kerja kita ?
Profesor : Hei
! Tunggu sebentar. Proses berikutnya seharusnya pelanggan anda, bukan musuh
anda ! Anda harus pergi ke proses berikutnya dan menanyakan “Apakah plat baja
yang kami hasilkan hari ini memuaskan?” Anda harus mengembangkan hubungan
dengan mereka.
Kepala Proses : Profesor, kami tidak mungkin dapat
melakukan itu. Apabila kami pergi ke proses berikutnya, mereka akan berpikir
bahwa kami adalah mata-mata! Kami akan
diusir.
Apakah
anda berpikir bahwa proses berikutnya adalah musuh anda ?
Apabila
seseorang bekerja pada sebelum proses anda, datang dan menanyakan beberapa
pertanyaan pada anda tentang pekerjaan anda, apakah anda berpikir bahwa dia
mata-mata ?
2. FAKTA AKTUAL
Tentu
saja semua fakta seharusnya merupakan “ fakta yang aktual “ , tetapi ungkapan
ini menolong kita untuk memastikan bahwa semua informasi kita adalah benar.
Pada suatu malam yang sangat gelap 3 orang laki-laki
bertemu seekor gajah tapi mereka tidak tahu apa itu.
Seorang laki-laki memegang belalainya, “ sepertinya ular
yang gemuk “.
Seorang laki-laki yang lain memegang telinga gajah, “
Bukan, sepertinya daun yang lebar “.
Laki-laki yang terakhir memegang taring gajah, “ Bukan,
tapi keras seperti batu dan ujungnya seperti panah “.
Masing-masing meyakini pendapatnya sendiri yang benar
dan lengkap.
Jika anda mencoba untuk meningkatkan kualitas tanpa
mengikutsertakan “fakta yang aktual”, anda akan seperti 3 orang laki-laki di
malam yang gelap. (mungkin dan
kira-kira bukanlah fakta yang aktual !!!!)
APAKAH FAKTA ANDA MERUPAKAN FAKTA YANG AKTUAL ?
Pengalaman dan fakta
Pengalaman sangat penting pada saat anda membuat
keputusan tetapi fakta juga penting. Anda harus mendasari tindakan anda pada
pengalaman dan fakta.
Tiga
prinsip aktual yang menolong kita untuk
mengumpulkan fakta secara ilmiah.
Tiga Prinsip Aktual
Pergi
ke lokasi yang AKTUAL
Melihat
hal-hal yang AKTUAL
Memperhatikan
keadaan-keadaan yang AKTUAL
“
Lokasi Aktual “ berarti ruang kerja, kantor, gudang atau dimanapun adanya masalah.
“
Hal yang Aktual “ berarti produk yang aktual, pelayanan, mesin dan sebagainya.
“
Keadaan yang Aktual “ berarti situasi yang nyata. Melihat pada masalah secara
obyektif dan tanpa prasangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan masukkan komentar anda: